Dailys Swift
Berita & Tutorial Digital Marketing, untuk meningkatkan Bisnis
Page Speed (juga dikenal “load speed”) adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memuat sebuah halaman website. Faktor-faktor seperti kompresi gambar, server website, dan ukuran file halaman memengaruhi load speed halaman.
Dari sudut pandang SEO, memiliki kecepatan halaman yang cepat sangat penting.
Meskipun demikian:
“Page Speed” tidak sederhana kedengarannya.
Ini karena ada banyak metode untuk mengukur kecepatan halaman, tetapi 4 metode yang paling umum digunakan:
Ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk 100% resources di halaman tersebut dimuat. Ini adalah cara paling sederhana untuk menentukan seberapa cepat sebuah halaman dimuat.
Ini menunjukkan seberapa cepat browser website Anda menerima byte pertama dari server webstite. TTFB mencakup waktu yang dibutuhkan oleh server untuk memproses permintaan dan mengirimkan respons awal kembali ke browser.
TTFB yang rendah menunjukkan bahwa server merespons dengan cepat, yang merupakan tanda hosting yang baik dan pengaturan server yang efisien.
Ini menunjukkan seberapa cepat browser Anda menampilkan konten visual pertama dari halaman. FCP yang cepat memberi pengguna kesan bahwa halaman sedang dimuat dengan cepat, meskipun konten lainnya mungkin belum sepenuhnya dimuat.
Ini menentukan seberapa cepat halaman menjadi sepenuhnya interaktif. TTI mencakup waktu yang dibutuhkan untuk memuat semua skrip dan memastikan bahwa halaman merespons semua interaksi pengguna, seperti mengklik tombol atau mengisi formulir.
TTI yang lebih rendah memungkinkan pengguna memulai interaksi dengan halaman tanpa mengalami lag atau kegagapan, untuk pengalaman pengguna (UX) yang baik.
Intinya?
Ada banyak cara berbeda untuk mengukur page speed. Dan tidak ada metrik yang “paling benar” yang mengalahkan yang lain. Semua metrik tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sebagai gantinya, fokuslah untuk meningkatkan load speed halaman Anda untuk SEMUA metrik yang Anda temukan.
Table of Content Page Speed dan SEO
Kecepatan pemuatan halaman adalah faktor peringkat yang dikonfirmasi pada desktop dan mobile.
Dengan kata lain:
Waktu loading yang lebih cepat (bersama dengan sinyal penting lainnya) dapat berkontribusi pada peringkat yang lebih tinggi.
Sejak 2010, Google telah menggunakan page speed sebagai metrik untuk menentukan kualitas website.
Selain itu, pembaruan “Speed” Google pada 2018 meningkatkan pentingnya page speed.
Dengan kata lain:
Situs web yang membutuhkan waktu lama untuk memuat dapat berdampak negatif pada posisi Anda di Google.
Bagaimana Google mengukur kecepatan pemuatan situs? Apakah mereka mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memuat semua halaman secara keseluruhan? Apakah TTFB?
Mereka belum memberikan pernyataan resmi tentang masalah ini, tetapi fakta bahwa mereka menampilkan semua metrik ini dalam alat PageSpeed Insights mereka memberi tahu saya bahwa mereka mungkin menggunakan kombinasi beberapa pengukuran kecepatan halaman yang berbeda.
Core Web Vitals dari Google adalah serangkaian metrik yang digunakan oleh Google untuk menilai user experience dari sebuah halaman. Google menggunakan metrik ini untuk mengevaluasi load speed berdasarkan kecepatan aktual, interaktivitas halaman, dan stabilitas visual:
Untuk mengoptimalkan page speed, Anda harus memahami Core Web Vitals.
Metrik ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa cepat halaman Anda seharusnya. Google menilai Core Web Vital situs Anda sebagai “Good”, “Needs Improvement”, atau “Poor”.
Di laporan Core Web Vitals di Google Search Console, Anda dapat melihat hasil Anda.
Note:
Google menyatakan bahwa update page speed mereka hanya memengaruhi halaman yang memberikan “the slowest experience“. Namun, mereka menyarankan untuk mencapai ambang “Good” untuk hasil terbaik, setelah mencapai ambang batas tersebut, Anda tidak akan melihat peningkatan besar hanya dengan mengoptimalkan kecepatan halaman beberapa milidetik.
Sangat penting untuk mengoptimalkan halaman dengan poor performance karena Google dapat menghukum website Anda jika tidak melakukannya.
Selain itu, hal terpenting:
Halaman yang dimuat “sedikit lebih cepat” belum tentu akan mengungguli halaman lain yang lebih lambat . Karena kontent yang relevan dan search intent lebih penting.
Oleh karena itu, membuat konten yang memenuhi kebutuhan pengguna harus menjadi prioritas utama Anda.
Core Web Vitals merupakan bagian dari kumpulan sinyal kualitas yang lebih besar yang dikenal sebagai Web Vitals. Daftar yang terus berkembang ini mencakup metrik penting lainnya seperti TTFB dan FCP.
Dengan menggunakan Alat PageSpeed Insight, Anda akan menemukan banyak rekomendasi tentang cara meningkatkan kinerja halaman.
Beberapa perbaikan sederhana. Namun, kami menyarankan Anda untuk konsultasi dengan developer jika Anda memerlukan panduan untuk tugas yang lebih teknis.
Mari kita analisis lima cara paling umum untuk meningkatkan load speed setiap halaman.
Gambar menyebabkan halaman yang lambat. Mengompres gambar adalah salah satu cara tercepat untuk meningkatkan kecepatan halaman dan peringkat SEO Anda.
Anda mungkin dapat meningkatkan kecepatan halaman jika Anda dapat mengorbankan kualitas gambar.
Tujuan Anda adalah memperkecil ukuran gambar tanpa mengurangi kualitas atau user experience.
Misalnya, Anda ingin mengunggah gambar berukuran 3000 x 2500 piksel dan berukuran 1MB.
Dengan menggunakan image resizer gratis seperti PicResize, Caesium dan Mass Image Compressor. Anda dapat resize gambar Anda.
Anda harus selalu melakukan ini sebelum mengunggah gambar ke website Anda.
Pro Tips:
Jika Anda menggunakan WordPress sebagai Content Management System (CMS), gunakan plugin seperti Wp Smush untuk mengoptimalkan banyak gambar untuk menghemat waktu.
Semua jenis gambar memiliki format file yang berbeda.
Untuk mengurangi waktu pemuatan halaman, pilih format yang tepat untuk setiap gambar karena masing-masing menawarkan tingkat kompresi yang berbeda.
Mari kita lihat format dan cara yang paling umum digunakan:
Pro Tips:
Jika Anda menggunakan WordPress, plugin seperti EWWW Optimizer dapat mengubah gambar Anda menjadi WebP. Jika situs Anda dibuka dengan browser yang tidak mendukung file WebP, plugin ini akan menampilkan versi gambar JPEG atau PNG.
HTTPS Request terjadi ketika browser web mengirimkan “request (permintaan)” ke server website untuk mendapatkan informasi tambahan.
Misalkan seseorang menggunakan browser untuk mengakses halaman website. Server menerima permintaan browser dan mengirimkan file yang berisi informasi yang dibutuhkan pengguna untuk melihat halaman. Pengguna tidak dapat melihat isi file sampai permintaan selesai.
Namun, browser akan mengirimkan permintaan tambahan jika file tidak memiliki semua data yang diperlukan untuk melihat halaman.
Kecepatan halaman menurun karena jumlah permintaan yang lebih tinggi. Pengguna harus menunggu lebih lama untuk melihat seluruh halaman.
Tujuan Anda adalah meningkatkan kecepatan halaman Anda dengan mengurangi permintaan HTTP (atau membuatnya memuat lebih cepat).
Gunakan Google Chrome untuk melihat jumlah permintaan HTTP pada halaman.
Pada awalnya, panel tidak memiliki banyak entri. Karena itu, halaman dimuat ulang untuk mengumpulkan data.
Anda akan melihat semua permintaan HTTP, ukuran, dan waktu yang dibutuhkan untuk memuatnya. Ini termasuk permintaan untuk gambar, plugin, file JavaScript atau CSS, dan banyak lagi. Lebih lanjut tentang ini nanti.
Di sudut kiri bawah inspect window, Anda juga dapat melihat jumlah total permintaan.
Jumlah ini bagus untuk melacak kemajuan Anda. Semakin banyak permintaan berarti lebih baik.
Dalam hal ini, halaman website biasanya mengirimkan sekitar 70 permintaan HTTP. Namun, tidak ada angka tertentu yang harus Anda tuju. Sebaliknya, Anda dapat melacak jumlah permintaan rata-rata pada halaman web Anda untuk melacak kemajuan Anda.
Tips:
Untuk informasi lebih lanjut, baca tentang Chrome’s Network panel.
Anda bisa mulai memperbaiki permintaan setelah Anda menemukannya. Jika Anda tidak terlalu ahli dalam hal ini, langkah paling aman untuk mengurangi permintaan HTTP Anda adalah berkonsultasi pada developer.
Kecepatan halaman dapat ditingkatkan dengan menimalkan JavaScript, CSS, dan HTML.
Di sisi lain, minify resources yang ditemukan pada halaman Anda . Karena memiliki kemampuan untuk mengurangi ukuran file.
Mulailah dengan menghapus elemen kode yang tidak perlu, seperti removing line breaks dan white space.
Ini adalah contoh tampilan kode CSS standar:
body {
font: 36px Arial, sans-serif;
}
/* Main container */
#container {
color: white;
background: #ffbd17;
width: 630px;
height: 160px;
display: flex;
}
/* Content */
#content {
background: #333;
}
Dan ini adalah tampilan setelah diminimalkan:
body{font:36px Arial,sansserif}
#container{color:#fff;background:#ffbd17;width:630px;height:160px;display:flex;}#content{background:#333;flex:0 0 10px}
Selain itu, tampilan setelah diminimalkan adalah sebagai berikut:
Versi asli lebih mudah dibaca oleh manusia, tetapi versi yang diminimalkan lebih mudah diproses komputer, jadi halaman lebih cepat dibaca.
Untuk meminimalkan file Anda, Anda dapat menggunakan alat minifier online. Selain itu, jika Anda memiliki situs web WordPress, plugin seperti WP Rocket dapat membantu meminimalkan kode Anda.
Oleh karena itu, penggabungan file CSS dan JavaScript akan meningkatkan page speed jika situs Anda menggunakan HTTP/1.
Caching browser adalah ketika browser pengguna menyimpan data halaman web secara sementara. Jadi ketika pengguna kembali ke halaman tersebut, halaman akan dimuat lebih cepat.
Kenapa?
Karena banyak elemen, seperti gambar dan file CSS, disimpan pada kunjungan pertama browser pengguna.
Dengan cara ini, browser tidak perlu mengirimkan jumlah permintaan yang lebih besar saat pengguna kembali.
Sayangnya, untuk pengunjung pertama kali, ini tidak akan membantu mempercepat waktu muat halaman. Namun, ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan muat halaman untuk pengunjung yang telah mengunjungi situs Anda sebelumnya.
Anda dapat menggunakan plugin seperti W3 Total Cache atau WP Rocket untuk mengaktifkan caching browser di situs WordPress.
Tips:
Jika Anda tidak menggunakan WordPress, Anda dapat menambahkan aturan caching browser ke .htaccess file Anda. Namun, jika Anda melakukan kesalahan, Anda dapat merusak situs Anda, jadi lebih baik berbicara dengan pengembang.
Content Delivery Network (CDN) adalah kumpulan server yang tersebar di seluruh dunia yang saling terhubung. Mereka mendekatkan situs Anda ke setiap pengguna.
Jika pengguna berada di dekat server, halaman akan memuat lebih cepat.
Sebagai contoh, CDN beroperasi sebagai berikut:
Misalnya, jika lokasi server Anda adalah Indonesia.
Jika seorang pengguna di Amerika mencoba mengakses situs Anda, CDN Anda akan menemukan server terdekat dalam jaringan pengguna tersebut. (Misalnya, di Brazil.) CDN kemudian akan mengirimkan versi cache dari situs Anda ke server di Brazil.
Load Speed website Anda akan meningkat karena America lebih dekat ke Brazil daripada Indonesia.
Contoh baik dari CDN adalah Cloudflare dan Jetpack.
Ini adalah salah satu tips yang tidak sering dibicarakan.
Anda dapat membersihkan code dan mengompres gambar setiap hari, tetapi situs Anda tidak akan tampil dengan cepat jika Anda hanya membayar Rp 500.000 per tahun untuk hosting.
Ini adalah hasil dari koneksi server Anda ke jutaan website lainnya.
Karena ada banyak penyedia hosting yang tersedia di luar sana, saya tidak dapat memberikan rekomendasi khusus.
Tapi secara umum, Anda mendapatkan apa yang Anda bayar untuk hosting.
Oleh karena itu, mungkin sudah saatnya untuk beralih ke penyedia hosting premium atau server khusus jika Anda benar-benar ingin meningkatkan kecepatan pemuatan situs web Anda.